Jumat, 14 Desember 2007

PENELITIAN SEJARAH INDONESIA

Tahapan Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah atau metode sejarah merupakan penelitian yang mempelajari kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa pada masa lampau. Adapun tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Topik Penelitian
Hal ini merupakan langkah awal dalam melakukan sebuah penelitian sehingga harus dilakukan.
Menentukan topik merupakan sebuah panduan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian tidak menyimpang dari topik yang akan dibahas.

2. Heuristik (Pengumpulan Sumber Sejarah)
Heuristik merupakan tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber/informasi yang relevan/sesuai dengan topik/judul penelitian.
Kegiatan ini untuk menghimpun berbagai data dalam usaha mencari jejak-jejak dari peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau.
Menurut bentuknya sumber sejarah ada 3, yaitu sumber benda, sumber tertulis, sumber lisan.
a. Sumber Benda
Sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan.
Contoh: bangunan, patung, senjata, artefak, dsb.
b. Sumber Tertulis
Sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Contoh: prasasti, dokumen, naskah, dan rekaman.
c. Sumber Lisan
Sumber yang diperoleh melalui keterangan langsung dari para pelaku atau saksi peristiwa sejarah maupun orang yang menerima keterangan secara lisan dari orang lain.
Menurut sifatnya, ada 2 macam sumber, yaitu:
Sumber Primer, Sumber yang berasal dari pelaku/saksi mata peristiwa sejarah.
Contoh: Biografi, Autobiografi, Notulen Rapat,dsb.
Sumber Sekunder, Sumber yang bukan merupakan sumber primer yaitu saksi tetapi dapt pula berupa buku referensi.
Contoh: Buku-buku penunjang seperti buku Sekitar Jogjakarta 1755-1825 karya Soekanto, buku Perang Padri di Sumatra Barat 1803-1838 karya Muh. Radjab.

3. Verifikasi (Kritik Sumber)
Verifikasi merupakan suatu kegiatan untuk menguji kebenaran/pembuktian terhadap sumber/informasi yang diperoleh, apakah dapat dipercaya kebenarannya atau tidak.
Dalam verifikasi dilakukan perbandingan antara bukti-bukti yang ada, sehingga verifikasi merupakan tahap penilaian terhadap sumber-sumber sejarah.
Dalam tahap ini, peneliti melakukan penyeleksian data yang ditemukan melalui suatu proses pengujian terhadap data-data tersebut baik dari segi materi maupun isinya.
Setelah data tersebut teruji, dinilai apakah relevan dengan permasalahan yang hendak ditulis. Data yang telah teruji dan terpilih ini kemudian disebut sebagai fakta sejarah.

4. Interpretasi (penafsiran)
Interpretasi adalah proses menafsirkan dan merangkaikan unsur-unsur dari data-data yang diperoleh dari berbagai sumber.
Tujuannya untuk memperoleh kumpulan fakta yang memiliki arti, sehingga memperoleh sumber yang benar-benar dapat dipercaya kebenarannya.
Sumber-sumber sejarah yang berupa data-data digunakan untuk mengungkap kebenaran suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Oleh karena itu, perlu diinterpretasikan/ ditafsirkan terlebih dahulu sehingga data yang ada benar-benar dapat mengungkap suatu peristiwa dengan benar.



Faktor-faktor yang mempengaruhi intepretasi tentang kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Manusia, baik secara individu maupun kelompok.
Dalam suatu masyarakat perlu diketahui apakah mereka masih buta huruf atau sudah dapat membaca. Keadaan ini perlu diketahui dengan jelas karena akan mempengaruhi kredibilitas dari informasi yang diberikan. Apabila kondisi masyarakat telah terdidik, maka informasi data yang diberikan akan lebih dapat dipercaya.

b. Lingkungan Geografis, tempat tinggal mereka
Kondisi buta huruf dapat disebabkan dari kondisi geografis tinggalnya. Penduduk di beberapa daerah memiliki kehidupan yang eksklusif atau tertutup dari pengaruh luar. Ketertutupan tersebut membuat masyarakat buta huruf.

c. Lingkungan Budaya, tempat manusia/masyarakat itu bertempat tinggal
Kondisi sosial budaya dari suatu masyarakat memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Dalam masyarakat tertutup, membatasi diri dari pengaruh luar merupakan bagian dari budaya atau adat dari masyarakat tersebut.
Hal ini menyebabkan tradisi/ adat/ budaya tersebut membatasi manusia untuk memberikan informasi yang akurat.

d. Metafisik/supranatural di luar kemampuan manusia
Faktor ini terkait dengan takdir Tuhan. Manusia tidak dapat mengubah takdir Tuhan walaupun Tuhan sendiri telah memberi kesempatan pada manusia untuk menentukan sendiri jalan hidupnya. Sehingga sebagai seorang sejarawan dalam meneliti kehidupan masyarakat harus menafsirkan setiap informasi yang diungkapkan oleh masyarakat berkait dengan Tuhan.

5. Historiografi

Historiografi merupakan proses penulisan sejarah berdasarkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan, dikritik, dan diinterpretasikan tadi.
Dalam proses penulisan harus didasarkan metodologi sejarah serta diperlukan kecakapan/kemahiran tertentu. Dengan itu diharapkan penulisannya dapat bersifat kritis dan analisis yang menitikberatkan pada keakuratan dari peristiwa-peristiwa sejarah sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara Ilmiah.

Tidak ada komentar: